Marc Marquez saat menjalani uji coba pramusim MotoGP Sepang, Malaysia 2022. (c) Honda Racing Corporation
Bola.net – Test rider Ducati Corse, Michele Pirro, mengaku sangat bangga bisa bergabung dalam proyek jangka panjang pabrikan Italia itu di MotoGP. Dengan inovasi dan teknologi yang terus berkembang tiap tahun, kini Ducati justru menjadi acuan bagi para pabrikan lain untuk merancang motor dengan performa terbaik.
Status Ducati sebagai pelopor teknologi MotoGP dimulai pada akhir 2013, ketika Gigi Dall’Igna bergabung sebagai General Manager. Perangkat yang lahir dari ide Dall’Igna dan insinyurnya, seperti winglet, wing fairing, rear spoon, holeshot device, dan rear ride-height device, kini justru standar dipakai motor para pabrikan peserta.
Perangkat terbaru yang diperkenalkan Ducati adalah front ride-height device, yang mereka bawa di uji coba Sepang dan Mandalika. Lima pabrikan lain memprotes perangkat ini dan menuduh Ducati mendorong lonjakan biaya balap. Namun, Pirro santai saja, karena menurutnya cepat atau lambat mereka juga akan menirunya.
1 dari 2 halaman
Desmosedici GP15, Titik Balik Ducati di MotoGP
Test rider Ducati Corse, Michele Pirro (c) Ducati Corse
“Ducati bagaikan gaun yang dirancang oleh seorang desainer, yang mendorong desainer lain untuk menirunya. Saya rasa, rahasia Ducati adalah tak pernah berhenti berkembang dan selalu membawa sesuatu yang baru tiap tahun. Evolusi terus terjadi di Ducati,” kisah Pirro dalam wawancara dengan GPOne, Jumat (18/2/2022).
Pirro, yang sudah jadi test rider Ducati sejak akhir 2012, mengaku yakin bahwa kebangkitan skuadnya di MotoGP dimulai pada 2015, ketika Dall’Igna merombak Desmosedici GP15 secara besar-besaran. Sejak itu pula ia menilai pabrikan-pabrikan lain, terutama yang dari Jepang, mulai meniru inovasi Ducati.
Pirro bahkan menyebut Honda RC213V versi 2022 kini paling mirip dengan Desmosedici. “Saya yakin, dengan GP15 lah kami menemukan titik balik. Dalam beberapa uji coba terakhir, saya pun sangat terkesan pada Honda. Di Jepang, mereka telah mengubah motornya dan motor itu sangat mirip dengan Ducati,” tuturnya.
2 dari 2 halaman
Berkat Kejeniusan Gigi Dall’Igna
Gigi DallIgna dan Jack Miller (c) Twitter/Ducati Corse
Pirro juga mengaku bangga bisa menjadi bagian penting dalam sejarah Ducati, yang dulu sempat terpuruk pada 2011-2015. Dulu sempat dijauhi para rider, kini mereka justru jadi rebutan. Meski belum meraih gelar dunia pembalap sejak 2007, Ducati musim lalu tampil sangat kompetitif bersama keenam pembalapnya.
Pirro berpendapat, hasil ini berkat kejeniusan Dall’Igna, sosok yang juga krusial di balik sukses Aprilia di Grand Prix dan WorldSBK sebelum ke Ducati. Namun, rider 35 tahun ini juga yakin, semua ini juga berkat dedikasi Claudio Domenicali (CEO), Paolo Ciabatti (Sporting Director), dan Davide Tardozzi (Manajer Ducati Team).
“Gigi adalah seorang mentor dan seseorang yang jenius. Ia mempersolid Ducati, mengeluarkan potensi terbaik tiap orang, dan mendengarkan ide-ide mereka. Tapi saya juga ingin menyebutkan peranan Claudio Domenicali, Paolo Ciabatti, dan Davide Tardozzi, yang kontribusinya juga vital di garasi kami,” pungkasnya.
Sumber: GPOne
Note: This article have been indexed to our site. We do not claim legitimacy, ownership or copyright of any of the content above. To see the article at original source Click Here